Maret 2017

Senin, 20 Maret 2017

Konfigurasi USB Wifi pada Raspberry Pi



Raspberry Pi yang saya miliki adalah tipe Raspberry Pi 2 yang tidak include wifi didalamnya, berbeda dengan Raspberry Pi 3yang memang di desain memiliki wifi onboard. Jadi untuk komunikasi secara nirkabel harus menggunakan USB Stick Wifi tambahan, merk yang saya gunakan adalah USB dari TP-Link.

Khusus pada sistem operasi Raspbian, sudah terinstall aplikasi network manager 'wpa_'. Untuk mengkonigurasinya menggunakan 2 cara yaitu lewat GUI ataupun CLI.


Namun untuk saya, sangat sulit membuat raspberry pi dapat terkoneksi ke jaringan wifi menggunakan tutorial dokumentasi yang ada pada website raspberry pi. Oleh karena itu saya melakukan konfigurasi menggunakan cara lama. Sebenarnya ada cara lain lagi, yaitu mengganti aplikasi network manager di raspbian dengan aplikasi network-manager bawaan ubuntu dari gnome. Tapi bagaimana bisa unduh paket, koneksi internet ke modem saja tidak bisa. Karena disini untuk koneksi internet saya menggunakan modem mifi gsm.

Cara yang saya gunakan adalah dengan melakukan edit pada file yang khusus menangani jaringan di raspbian, yaitu di /etc/network/interfaces. Edit filenya sesuai gambar dibawah ini :

$ sudo nano /etc/network/interaces


Saya memberikan simbol "#" pada bagian 'wpa-conf ..." agar file interfaces tidak memanggil konfigurasi yang ada pada file wpa_supplicant.conf. Bagian "wpa-ssid" adalah nama dari jaringan hotspot dan "wpa-psk" adalah password dari jaringan hotspot tersebut. Kemudian reboot, dan akhirnya berhasil. Semoga kalian juga ya.


Instalasi LCD Touch Screen 3.5" Raspberry Pi



Sesuatu yang terjadi sekarang didunia ini menurut saya memiliki keterkaitan dimasa depan. Simplenya, apa yang terjadi saat ini, mengubah atau mengajarkan kita sesuatu untuk dimasa depan. Seperti ketika LCD Monitor PC saya rusak yang biasa saya gunakan menjadi monitor di raspberry pi, akhirnya tercetuslah niat membeli LCD khusus untuk raspberry pi.

Monitor LCD PC yang rusak saat itu membuat saya pusing, dikarenakan beberapa kali memcoba untuk memperbaikinya tidak juga membuahkan hasil. Mungkin lain kali akan saya ceritakan apa saja kerusakannya. Oke, kembali pada Raspberry pi...setelah frustasi, akhirnya saya browsing disalah satu situs online dan setelah memilih harga sesuai kantong hehe saya pun membeli LCD yang berukuran 3.5" dengan harga Rp 230.000.

Bukan tidak ingin berukuran besar, saya pikir ukuran 3.5" sudah cukuplah untuk mengerjakan beberapa project karena sering kali melakukan remote via ssh pada raspberry pi untuk komunikasinya. Kelebihan LCD ini sudah touchscreen, pada pembeliannya disediakan pen touch walaupun menggunakan jari sudah bisa mengakses menu pada lcd tersebut.

Saat pertama kali memasang LCD raspberry, saya pikir ini akan seperti plug n play (sekali pasang langsung hidup) tanpa dukungan driver tambahan. Tapi ternyata saya salah. Sistem Operasi Raspbian Wheezy sepertinya memang belum mendukung driver LCD tersebut. Sehingga ketika pertama kali dihidupkan, terjadilah White Blank.


Cukup bikin saya khawatir (maklum pertama kali), namun setelah browsing dan mencari solusi ternyata memang harus melakukan instalasi driver tambahan. Tutorial dan Drivernya dapat di download di sini :


Yang pertama kali dilakukan, setelah mendownload dan memasukkannya kedalam raspberry pi adalah sebagai berikut :

$ tar xvf LCD-show-*.tar.gz
$ cd LCD-show/
$ ./LCD35-show 

Waktu instalasi tidak lama, sistem otomatis akan reboot. Jangan lupa setelah login ketikkan command :

$ sudo raspi-config 

pilih nomor 3 lalu 'desktop' kemudian reboot, hal ini bertujuan agar setiap sistem dinyalakan ataupun selesai reboot otomatis akan langsung booting ke tampilan desktop tanpa harus lagi mengetikkan 'start x'.


Rabu, 15 Maret 2017

Dia Yang Telah Menjadi Kenangan



Mungkin judulnya sedikit 'lebay' tapi please jangan baperan (bawa perasaan) dulu ketika membaca judul diatas. Ini bukan tentang romansa, bukan tentang mantan, bukan tentang sepasang insan yang dulu pernah menjalin asmara. Melainkan tentang suatu barang yang pernah membantu segala kegiatan keseharian. Yess...ini tentang perangkat komputer, DISKET.

Floppy Disk atau Floppy adalah nama lain dari Diskette, yang mana oleh masyarakat indonesia lebih familiar dengan sebutan Disket. Disket merupakan salah satu media penyimpanan yang dahulu merupakan sebuah teknologi yang bisa dibilang revolusioner pada saat itu. Berdasarkan wikipedia, Disket diperkenalkan pada akhir tahun  1960, dan baru dikomersilkan pada tahun 1971 oleh IBM. Disket terlahir dengan berbagai perkembangan, mulai dari ukuran hingga besaran penyimpanan. Namun yang paling umum sering (saya) dijumpai adalah dengan besar penyimpanan 1,44MB.


Perkembangan Disket sendiri terjadi sekitar tahun 1970an hingga 2010. Karena pada tahun 2010 sudah banyak produsen motherboard yang tidak memproduksi perangkat ini. Jika dibandingkan dengan sekarang, ukuran penyimpanan disket yang sebesar 1,44Mb pastilah bukan apa-apa bahkan untuk menyimpan sebuah lagu mp3 saja harus diconvert terlebih dahulu. Namun dikala itu, disket adalah penyimpanan yang sangat menolong para pengguna komputer. Mirip dengan flashdisk, penyimpanan yang portable.

Melihat disket ini serasa kembali kemasa lalu. Seperti bertemu teman lama yang dulu senasib, terpisah oleh ego, oleh keinginan perubahan. Mungkin bahasanya sedikit emosional ya...hehe


A 3½-inch floppy disk drive. Sumber: Wikipedia.

Kemajuan teknologi, perkembangan zaman dan kebutuhan akan penyimpanan yang besar membuatnya terabaikan, tertinggal, lalu mati. Begitulah teknologi, yang dulu menjadi primadona sekarang terkikis oleh pembaharuan.

Rabu, 08 Maret 2017

PT. Kereta Api Indonesia Menggunakan Sistem Open Source!



Beberapa hari lalu saat saya bepergian ke daerah Tasikmalaya dari Jogja menggunakan moda transportasi masal "Kereta Api", tepatnya dari stasiun Lempuyangan (maklum kelas biasa hehe). Waktu itu, ketika hendak nge-print tiket perjalanan yang telah dipesan melalui salah satu situs online terbesar di indonesia saya menemukan sesuatu yang menarik...

Bagi penumpang yang membeli tiket secara online, diharuskan mencetak tiket dengan memasukkan kode booking pemesanan yang telah dibayar pada komputer yang telah disediakan. Khusus distasiun Lempuyangan, Jogja tersedia beberapa komputer yang disediakan ( saya lupa jumlahnya sepertinya lebih dari 3 buah, mungkin dilain waktu saya foto biar jelas). Dari beberapa komputer yang disediakan tersebut, ada satu komputer yang tidak bisa digunakan. Mungkin ada yang salah pencet, maklum komputernya touchscreen.

Seperti pada gambar diatas, terlihat keadaan saat komputer tersebut tidak dapat digunakan. Apa yang ditampilkan sangat menarik. Bagi yang berkecimpung didunia sistem operasi pasti sudah sangat familiar terhadap tampilan tersebut. Komputer tersebut menggunakan sistem operasi LINUX! tepatnya adalah UBUNTU , salah satu distro (distribution) yang banyak penggunanya di dunia.

images from : wikimedia.org
Menariknya adalah bahwa saat ini penggunaan sistem open source benar-benar terealisasi, bukan hanya jargon-jargon manis. Bukan hanya omong kosong belaka yang mana gerakan Indonesia Go Open Source telah di deklarasikan oleh 5 Kementrian sejak 30 Juni 2004. Selain pemanfaatan Software Open Source juga mengurangi anggaran penggunaan Software Propetary (Berbayar). Bisa dibayangkan berapa anggaran negara yang dikeluarkan untuk sebuah sistem operasi menggunakan Windows bila 1 buah lisensi dikenakan sebesar Rp 1,5 jt.

Sekali lagi, bagi saya ini bukanlah suatu perang terhadap Windows. Namun alangkah baiknya disaat kondisi ekonomi seperti ini lebih bijak jika anggaran tersebut lebih bermanfaat kepada hal yang lebih dibutuhkan. Selain itu ada nilai moral yang dapat diajarkan : 

"Gunakan Sistem Original, Bukan Bajakan".

Minggu, 05 Maret 2017

Backbox Dist-Upgrade




Ada yang tau apa itu backbox, atau sudah pernah mencoba distro (distribution) linux ini. Backbox sendiri adalah distribution linux dari turunan Ubuntu linux yang khusus untuk Pentest (Penetrating System). Bahasa gampangnya khusus untuk belajar Hacking atau malah hacking hehe.

Lalu apa bedanya dengan distro lain seperti KaliLinux dll? Sebenernya secara aplikasi sih tidak ada. Karena aplikasi bisa kita download sendiri kalau dirasa kurang, saya bahkan sering mendownload aplikasi yang tidak tersedia di backbox.

Distro ini (Penilaian Pribadi) cukup ringan walaupun tampilannya berbentuk GUI. Memang ada distro khusus dibuat berlandasakan CLI. Saya adalah orang yang suka hal simple, cepat, ringan tapi cukup enak dilihat. Di backbox ini cukup menjawab keinginan. Hal ini dikarenakan tidak seperti KaliLinux/Backtrack yang menggunakan Window Manager dari Gnome, Backbox sendiri menggunakan XFCE sebagai tampilan window managernya. Jadi cukup ringan, ditambah lagi laptop saya yang jadul dengan speksifikasi intel celeron, hiks..

Sebenarnya saya tidak ada niatan untuk upgrade backbox ini, namun berhubung oprekan yang membuat distronya jadi rusak mau nggak mau mesti di upgrade. Untuk updatenya gampang, tutorialnya dapat di baca di link ini. Diperlukan kesabaran dan koneksi internet yang memadai untuk upgrade sebuah distro linux karna banyak file besar yang akan di download. Jika di backbox itu salah satu file besarnya adalah Metasploit, waktu saya update besarnya 340MB. Wajar sih, karna aplikasi pentest satu ini memiliki banyak script dan sangat lengkap untuk pentesting.

Untung saja jaman sekarang kualitas internet di indonesia sudah lebih baik dari jaman dulu. Ya iyalahh...jaman dulu haha

Sabtu, 04 Maret 2017

Belajar Hand Lettering





Sedang berhasrat mencoba belajar hal baru, sebuah seni menulis yang dikenal dengan istilah Hand Lettering. Kalau dalam graphic design kurang lebih sama dengan Kaligrafi dan Typographi, ibaratnya mereka satu perguruanlah. Perbedaannya hanya di cara membentuknya saja. Setau saya, handlettering ini lebih menuntut kreatifitas dan keahlian menulis dimana huruf atau kata-kata yang dibuat dapat dieksplor lebih jauh. Gampangnya, buat aja bentuk yang diinginkan..toh ini disebut seni menulis, namanya seni gak ada pakem khusus kan hehe.

Namanya belajar itu atau memulai hal yang baru gak gampang, melatih kebiasaan yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Sulit bukan? Seperti gambar-gambar hasil belajar tingkat pemula dibawah ini, kelihatan pemulanya hehe..



So, practice make perfect. "katanya"
Mari berlatih.